Menabur di Tanah yang Subur

Latest News and Events / 20 November 2017

Kalangan Sendiri

Menabur di Tanah yang Subur

Lusiana Official Writer
11898

Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum. Amsal 11:24-25.

 

Ingat! Tuhan tidak mau berhutang kepada kita jika kita mengambil langkah dan memiliki sikap hati yang benar dalam memberi, Tuhan pasti akan mengembalikannya berkali-kali lipat. Berkat Tuhan tidak selalu dalam bentuk materi atau finansial saja. Berkat Tuhan bisa dalam bentuk hubungan baik dengan orang lain, kesehatan, atau perkenanan Tuhan dalam segala aspek kehidupan. Itu semua merupakan berkat-berkat Tuhan.

Semua yang kita miliki berasal dari Tuhan, kita hanya dipercaya sebagai pengelola saja. Kita harus belajar bagaimana mengelola keuangan kita dengan bijak dan kita harus belajar mengerti arti kata “CUKUP” dalam hidup. Seperti yang Tuhan ajarkan melalui Ibrani 13:5, ‘Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.’ Jika kita tidak bisa mengerti arti ‘cukup’, maka sebanyak apapun harta yang kita miliki, kita tidak merasa puas dan tidak merasa hidup dalam kelimpahan, selalu merasa kurang.

 

Memberi bukan soal materi tapi soal mental yang kita miliki.

Masih ingat kisah janda miskin di dalam Markus 12:41-44? Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu, datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser. Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.

 

Jadi milikilah mental atau sikap hati, seperti yang dimiliki oleh janda miskin tersebut. Memberi bukan soal seberapa besar jumlah yang kita berikan tapi rasa syukur dan cinta kita kepada Tuhan. Seberapapun dan dalam kondisi apapun kita, maka kita akan melihat mujizat dan karya-Nya yang besar terjadi dalam hidup kita. Mari belajar dan biasakan diri untuk suka menabur! Seperti seorang petani yang menaburkan benihnya di tanah yang subur, begitu juga kita harus menaburkan ‘benih’ yang Tuhan berikan ke tanah atau ladang yang subur. Kita bisa melihat dari apa yang dihasilkan tanah tersebut. Jika tanah itu subur, maka banyak buah yang dihasilkan oleh tanah tersebut. Pelayanan CBN Indonesia, merupakan salah satu tanah atau ladang yang subur untuk Anda tabur. Jutaan orang dijangkau melalui pelayanan CBN agar mereka mengenal Kasih Kristus melalui media (baik televisi maupun internet) dan ribuan orang telah dilayani oleh Konseling Center CBN, Sahabat 24 untuk mendapatkan konseling dan dukungan doa. Masih banyak program CBN lainnya yang menjadi berkat bagi banyak orang. Mari menabur di tanah yang subur!

 

Artikel di atas merupakan sebuah tulisan yang disampaikan secara langsung oleh Lusiana, Supervisor Donor Development CBN Indonesia. Jika Anda merasa tertantang dengan tantangan yang disampaikan beliau melalui artikel ini, maka inilah saat yang tepat bagi Anda mendaftar sebagai Mitra CBN. Daftarkan data diri Anda melalui SMS ke 081.5965.5960 dengan format JC # Nama Lengkap # Email atau dengan mengisi formulir menjadi Mitra baru pada kolom di bawah artikel ini. Mari menabur di tanah yang subur!

Halaman :
1

Ikuti Kami